Kamis, 08 Desember 2016

Kanker Payudara

KANKER PAYUDARA



Makalah Disusun untuk Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen: Ramlan Abdul Gani, M.A.



Oleh:
Khadijah Qurrata Ayun
11161010000077






PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016 


A.    Pendahuluan
Kanker merupakan suatu kata yang menakutkan bagi sebagian besar orang. Terlebih jika orang tersebut masih awam pengetahuannya terhadap kanker itu sendiri. Padahal, sebenarnya sebagian besar kanker bisa dirawat dan disembuhkan. Terutama jika perawatannya dimulai sejak awal sebelum terlambat. Kanker di Indonesia menjadi penyumbang kematian terbesar nomor tiga setelah penyakit jantung. Faktanya, dari tahun ke tahun jumlah penderita kanker terus meningkat.

Kanker mempunyai beragam jenis yang salah satunya adalah kanker payudara. Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi dikalangan wanita. Jutaan wanita meninggal akibat terserang kanker payudara. Sebuah penelitian menyatakan bahwa satu dari delapan wanita berpotensi terkena kanker payudara. Bahkan pada wanita gemuk, potensinya hingga 60% jika dibandingkan dengan wanita yang berat badannya ideal. Kanker payudara merupakan satu-satunya kanker yang khas dapat terjadi pada kaum laki-laki. Di Eropa tercatat sekitar 421.000 kasus baru dan hamper 90.000 kematian pada tahun 2008. Sementara di Amerika tercatat lebih dari 190.000 kasus baru dan 40.000 kematian (Soebachman, 2011:37).

Angka tersebut tergolong cukup besar. Bagaimanapun kesadaran masyarakat harus ditumbuhkan agar waspada terhadap kanker. Harapannya, dengan kewaspadaan itu timbulnya kanker bisa dideteksi lebih dini bahkan sedini mungkin. Untuk para penderita kanker, tidak perlu terlalu khawatir. Hal tersebut karena di Indonesia banyak terdapat tanaman herbal. Tanaman herbal tersebut salah satunya adalah untuk menyembuhkan penyakit kanker.

B.     Definisi
Menurut Maysaroh (2013:16) kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali. Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas dan berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh World Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Disease (ICD) dengan kode nomor 17.

C.    Situasi Global Penyakit Kanker
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang. Kanker paru, hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya. Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer (IARC), diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia. Menurut data, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker paru merupakan jenis kanker dengan presentase kasus baru (setelah dikontrol dengan umur) tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, 30,7%, dan 23,1%. Sementara itu, kanker payudara merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker.

Di dunia, kanker merupakan penyebab nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. Diperkirakan 7,5 juta orang meninggal akibat kanker, dan lebih dari 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Jenis kanker tertinggi pada perempuan di dunia adalah kanker payudara (38 per 100.000 perempuan) dan kanker leher Rahim (16 per 100.000 kematian) (Globocan/IARC, 2012).

Di Indonesia, prevalensi kanker adalah sebesar 1,4 per 1.000 penduduk (Riskesdas, 2013), serta merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) dari seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013).  Estimasi insidens kanker payudara di Indonesia sebesar 40 per 100.000 perempuan dan kanker leher Rahim 17 per 100.000 perempuan (Globocan/IARC, 2012). Angka ini meningkat dari tahun 2002, dengan insidens kanker payudara 26 per 100.000 perempuan dan kanker leher Rahim 16 per 100.000 perempuan (Globocan/IARC, 2012). Jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap di rumah sakit seluruh Indonesia tahun 2010 adalah kanker payudara (28,7%), di susul kanker leher rahim (12,8%). Estimasi tahun 1985, hanya 5% perempuan di negara sedang berkembang mendapat pelayanan penapisan, dibandingkan dengan 40% perempuan di negara maju.

D.    Komitmen Pencegahan Kanker
Menurut Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI (2015:2) Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) merupakan komite yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK 02.02/MENKES/389/2014 pada 17 Oktober 2014. KPKN bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat kanker di Indonesia dengan mewujudkan penanggulangan kanker yang terintegrasi, melibatkan semua unsur pemerintah, swasta, dan masyarakat. Bertepatan dengan peringatan Hari Kanker Sedunia tahun 2015, Menteri Kesehatan mencanangkan komitmen penanggulangan kanker di Indonesia. Berkaitan dengan komitmen tersebut, Menteri Kesehatan menghimbau kepada jajaran kesehatan, masyarakat, dan para pemangku kebijakan lainnya untuk mendukung penguatan komitmen tersebut dengan memberikan perhatian khusus pada:
1. Peningkatan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker.
2. Pengembangan upaya deteksi dini dalam rangka menurunkan angka kematian akibat kanker.
3. Pengobatan kanker yang sesuai standar, serta pengawasan dan evaluasi tentang efektifitas pengobatan alternatif yang banyak ditawarkan melalui media massa.
4.  Peningkatan kualitas hidup pasien kanker melalui upaya paliatif yang efektif.
5. Dukungan semua elemen masyarakat dan mengendalikan kanker secara komprehensif dan berkesinambungan.

Program nasional “Percepatan Peran Serta Masyarakat dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia” untuk periode 2015-2019 dipusatkan di Puskesmas Nanggulan di Kabupaten Kulon Progo dan 10 kota lain di Indonesia.

E.     Transformasi
Menurut Maysaroh (2013:16-17) sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
                  1. Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen. Karsinogen dapat berupa bahan kimia, virus, dan radiasi sinar matahari. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya inilah yang menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen.
2. Fase Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berunah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan.
3.      Fase Metastatis
Metastatis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara, beberapa diantaranya disertai komplikasi lain seperti simtoma hiperkalsemia. Metastatis demikian bersifat osteolitik, yang berarti bahwa osteoklas hasil induksi sel kanker hingga meningkatkan reabsorpsi tulang.

F.     Jenis-jenis Kanker Payudara
Terdapat beberapa jenis kanker payudara menurut Rahayu (2010:89-90) :
1.      Karsinoma in situ
Karsinoma in situ adalah kanker yang masih berada pada tempatnya, merupakan kanker dini yang belum menyebar atau menyusup keluar dari tempat asalnya.
2.      Karsinoma ductal
Karsinoma ductal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang menuju ke puting susu. Sekitar 90% kanker payudara merupakan karsinoma jenis ini. Kanker ini biasanya terbatas pada daerah tertentu di payudara dan bias diangkat secara keseluruhan melalui pembedahan.
3.      Karsinoma lobuler
Karsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, biasanya terjadi setelah menopause.Kanker ini tidak dapat diraba dan tidak terlihat pada mammogram, hanya ditemukan secara tidak sengaja.
4.      Karsinoma invasif
Karsinoma invasif adalah kanker yang telah menyebar dan merusak jaringan lainnya. Kanker ini bias terlokalisir (terbatas pada payudara) maupun metastatik (menyebar ke bagian tubuh lainnya).
5.      Karsinoma meduler
Kanker ini berasal dari kelenjar susu.
6.      Karsinoma tubuler
Kanker ini berasal dari kelenjar susu.

G.    Penyebab
Kanker payudara terjadi karena adanya perubahan/mutasi tertentu pada DNA sel payudara. DNA adalah komponen kimia yang membentuk gen kita. Sebagian mutasi gen bersifat diwariskan (genetic). Sementara sebagian yang lain tampak terjadi dengan sendirinya tanpa diketahui penyebab pastinya. Berikut adalah faktor-faktor dan kondisi yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara:
1.    Tidak memiliki anak atau hamil di usia tua.
2.    Penggunaan pil KB.
3.    Penggunaan terapi hormone pascamenopause (PHT) atau dikenal sebagai terapi pengganti hormone (HRT).
4.    Tidak menyusui anak
5.    Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.
6.    Obesitas atau kelebihan berat badan.
7.    Kurangnya aktivitas fisik.
8.    Jenis pekerjaan.
9.    Perubahan sifat pertumbuhan sel payudara menjadi ganas.
10.               Tubuh gagal membangun sistem pertahanan tubuh.
11.               Faktor gizi buruk pada makanan yang dimakan.
12.                Faktor genetik dan riwayat keluarga.
13.                Radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas.
14.               Faktor hormone (usia mendapat haid pertama kali dan melahirkan anak pertama kali).
15.                Pernah mendapat radiasi sebelumnya pada payudara atau dinding dada.

H.    Gejala
Gejala umum dari kanker payudara adalah timbulnya benjolan, penebalan kulit, perubahan bentuk, gatal-gatal, kemerahan, dan rasa sakit yang tidak berhubungan dengan menyusui atau menstruasi. Adapun tanda paling umum dari kanker payudara pada wanita maupun pria adalah benjolan di sekitar payudara yang apabila ditekan menimbulkan rasa sakit. Akan tetapi, belum tentu semua benjolan di payudara berarti kanker (Soebachman, 2011:41-42).

Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:
1.      Benjolan pada payudara.
2.      Erosi atau eksema putting susu.
3.      Keluarnya cairan (Nipple discharge).

I.       Pencegahan
Pada prinsipnya, langkah pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar , yaitu pencegahan pada lingkungan, pada penjamu, dan milestone. Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan menurut (Maysaroh, 2013:29-30) berupa:
                 1.      Pencegahan Primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang “sehat” melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Pencegahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor risiko terkena kanker payudara.
2.      Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrinning melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara. Tetapi keterpaparan terus-menerus pada mamografi yang terjadi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mamografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan. Tindakan SADARI mampu mendeteksi kanker payudara 26%, namun bila dikombinasikan dengan mamografi maka sensitivitasnya menjadi 75%.
      3.      Pencegahan Tertier
Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup dari penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan.

J.      Pengobatan
Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stdium klinik penyakit, yaitu:
1.      Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi yaitu:
a.       Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
b.      Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
c.       Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara.
2.      Radiasi
Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta hb dan leukosit yang cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
             3.         Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus. Tujuannya membunuh sel kanker melalui mekanisme kemotaksis. Tidak hanya sel kanker di payudara, tapi juga di seluruh tubuh. Efeknya, pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
             4.         Lintasan metabolisme

K.    Cara Mengantisipasi Kanker
1.      Meremas payudara: cara ampuh menghentikan pertumbuhan sel kanker payudara.
2.      Menjaga diri agar tidak kekurangan vitamin D.
3.      Berolahraga secara teratur.
4.      Mengurangi lemak.
5.      Mengontrol berat badan.
6.      Berjemur di bawah sinar matahari.
7.      Menyusui/memberikan ASI kepada anak.
8.      Menjauhi stress.

L.     Makanan, Minuman, dan Herbal untuk Penangkal dan Penyembuhan Kanker
1.      Broccoli Sprouts (brokoli yang masih berbentuk kecambah)
2.      Buah delima
3.      Kenari
4.      Kunyit
5.      Biji rami
6.      Buah beri (stroberi, bluberi, atau blackberry)
7.      Teh hijau
8.      Tomat
9.      Wortel
10.  Pare
11.  Jeruk
12.  Leci
13.  Alpukat
14.  Kulit buah manggis
15.  Daun sirsak
16.  Keladi tikus (umbi talas)
17.  Kunyit putih
18.  Daun tapak dara
19.  Temulawak

M.   Cara Konsumsi Makanan dan Minuman untuk Mencegah Kanker
1.      Tidak memasak daging terlalu matang
2.      Makan banyak buah dan sayuran
3.      Mengkonsumsi suplemen Anti-oksidan
4.      Makan lebih banyak serat
5.      Makan tahu dan makanan yang mengandung kedelai
6.      Makan lebih banyak kacang-kacangan
7.      Menghindari alkohol
8.      Menghindari xeno-esterogen

N.     Langkah Pemeriksaan SADARI
Deteksi dini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Ini adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya. Langkah-langkah melakukan pemeriksaan dini menurut (Dalimartha, 2004:21-22) antara lain:
1.      Posisi berdiri di depan cermin
a.       Berdiri tegak dengan kedua tangan lurus ke bawah, perhatikan apakah ada kelainan pada payudara atau puting.
b.      Kedua tangan diangkat ke atas kepala, perhatikan apakah ada kelainan pada payudara atau puting.
c.       Kedua tangan diletakkan di pinggang. Periksa kembali apakah ada kelainan atau perubahan pada kedua payudara atau puting.
d.      Puting susu dipijat. Periksa apakah ada cairan atau darah yang keluar.
2.      Posisi berbaring
a.       Letakkan bantal di bawah bahu kanan. Letakkan lengan kanan anda di atas kepala.
b.      Raba payudara dengan gerakan melingkar dari sisi luar payudara kea rah puting atau gerakan lurus dari sisi luar ke sisi dalam payudara. Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk melakukan perabaan.

O.    Penutup
Kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas dan berasal dari parenchyma. Penyakit ini merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi dikalangan wanita. Jutaan wanita meninggal akibat terserang kanker payudara. Kanker merupakan salah satu penyakit yang menakutkan bagi sebagian besar orang. Padahal, sebenarnya sebagian besar kanker bisa dirawat dan disembuhkan jika perawatannya dimulai sejak awal sebelum terlambat. Kanker di Indonesia menjadi penyumbang kematian terbesar nomor tiga setelah penyakit jantung. Faktanya, dari tahun ke tahun jumlah penderita kanker terus meningkat.

Komitmen terhadap pencegahan kanker sebenarnya telah dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan RI. Komitmen tersebut berupa peningkatan upaya promotif dan preventif, pengembangan upaya deteksi dini, pengobatan kanker yang sesuai standar, pengawasan dan evaluasi tentang efektifitas pengobatan alternatif yang banyak ditawarkan melalui media massa, peningkatan kualitas hidup pasien kanker melalui upaya paliatif yang efektif, serta dukungan semua elemen masyarakat dan mengendalikan kanker secara komprehensif dan berkesinambungan.

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi. Tahap transformasi terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. Jenis-jenis kanker payudara dibedakan berdasarkan tempatnya dibagi menjadi enam jenis. Jenis kanker tersebut antara lain karsinoma in situ, karsinoma ductal, karsinoma lobuler, karsinoma invasive, karsinoma meduler, karsinoma tubuler. Kanker payudara terjadi karena adanya perubahan/mutasi tertentu pada DNA sel payudara. Ada banyak faktor dan kondisi yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Pada prinsipnya, langkah pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar , yaitu pencegahan pada lingkungan, pada penjamu, dan milestone. Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan menurut (Maysaroh, 2013:29-30) berupa: pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tertier. Ada banyak cara mengantisipasi kanker, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan, minuman, dan herbal tertentu yang berkhasiat menangkal kanker. Pengobatan penyakit kanker payudara ini sendiri bermacam-macam tergantung pada stadium klinis penyakit tersebut.

P.     Blibliografi
Dalimartha, Setiawan. 2004. Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikanker. Jakarta: Penebar Swadaya

International Agency for Research on Cancer (IARC) / WHO. 2012. GLOBOCAN 2012: Estimated cancer incidence, mortality, and prevalence worldwide in 2012. Diakses melalui http:// globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_population.aspx

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Badan Litbang Kemenkes RI

Maysaroh, Hanik. 2013. Kupas Tuntas Kanker pada Perempuan dan Penyembuhannya. Klaten: Trimedia

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2015. “Situasi Penyakit Kanker” dalam Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. ISSN 2088-207X. h.1-11

Rahayu, Wahyu. 2010. Mengenali, Mencegah, dan Mengobati 35 Jenis Kanker. Jakarta: VIC
Soebachman, Agustina. 2011. Awas 7 Kanker paling Mematikan. Yogyakarta: Syura Media Utama