Minggu, 24 November 2013

Epidemiologi Penyakit TBC

1.       Epidemiologi Global

Walaupun pengobatan TB yang efektif sudah tersedia tapi sampai saat ini TB masih tetap menjadi problem kesehatan dunia yang utama. Pada bulan Maret 1993 WHO mendeklarasikan TB sebagai global health emergency. TB dianggap sebagai masalah penting karena lebih kurang 1/3 penduduk dunia terinfeksi oleh mikobakterium TB. Pada tahun 1998 ada 3.617.047 kasus TB yang tercatat diseluruh dunia.
Sebagian besar dari kasus TB ini (95 %) dan kematiannya  (98 %) terjadi dinegara-negara yang sedang berkembang. Di antara mereka 75 % berada pada usia produktif yaitu 20-49 tahun. Karena penduduk yang padat dan tingginya prevalensi maka lebih dari 65 % dari kasus-kasus TB yang baru dan kematian yang muncul di Asia.
Alasan utama yang muncul atau meningkatnya penyakit TB global ini disebabkan :
a.       Kemiskinan pada berbagai penduduk
b.       Meningkatnya penduduk dunia
c.       Perlindungan kesehatan yang tidak mencukupi
d.       Tidak memadainya pendidikan mengenai penyakit TB
e.       Terlantar dan kurangnya biaya pendidikan (1).

2.       Epidemiologi TB di Indonesia

Indonesia adalah negeri dengan prevalensi TB ke-3 tertinggi di dunia setelah China dan India.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHYtR3RqFvbm0T1ajdhQMFg49q3HD5kdn7u0ZakauDIS7Ff9lFG4zIzqNPoDYxrTFbbCnZetRq_rr3d0YXSZ1iSBvXXVjQSf5hrxkwrz1tufxLg8VbaBey98DIOviSQzW6L2iwE7tv1Ao/s320/indo.jpg


 


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIBkME4Yzz8x9VL4FKSHelOVJS70pOwgwUYCn87uz2C7cKt9VVicocvZooCYSJZbd-9ns271gesFj0SRMgo5uZKMma9yTK8br6JvXRPIgrL7uQb9a6mSdowzBGLcrFJoVoaFkGS-1FrBA/s320/indo+1.jpg

 
(2)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj60e1RLkVQ7RfiSSvNVCs0MdsQYoPuf48gfT4seYoKXV3_p2bOtgZM6iK3rbYF5LRdth4hOqWStpnVSNoXPG0C9DLR8LpFP6kM-nOlAo-8uumRlzrAfrWEMa5wrHTzZnP8NztedygWgg0/s320/sumsel+1.jpg

            1. TRIAD EPIDEMIOLOGI
1.1     Agent

TB disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, bakteri gram positif, berbentuk batang halus, mempunyai sifat tahan asam dan aerobic (4).
Karakteristik alami dari agen TBC hampir bersifat resisten terhadap disifektan kimia atau antibiotika dan mampu bertahan hidup pada dahak yang kering untuk jangka waktu yang lama (5).
Pada Host, daya infeksi dan kemampuan tinggal sementara Mycobacterium Tuberculosis sangat tinggi. Pathogenesis hamper rendah dan daya virulensinya tergantung dosis infeksi dan kondisi Host. Sifat resistensinya merupakan problem serius yang sering muncul setelah penggunaan kemoterapi modern, sehingga menyebabkan keharusan mengembangkan obat baru (5).
Umumnya sumber infeksinya berasal dari manusia dan ternak (susu) yang terinfeksi. Untuk transmisinya bisa melalui kontak langsung dan tidak langsung, serta transmisi congenital yang jarang terjadi (5).

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3QEoyRIO-8C3WKS2_bJ2A_6uZ8eIUb7cgV77vXWiANBjaNQ8psCYlglDRVanXg_6Yx-6Y9nUHbTBNQqToeEq3ivOCMphTyMdAoH3UckTK9LiSfuuGMkvL-pXGKIy-f__XX248u-NGqtw/s1600/eerererererer.jpg
 


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijUosdLsKElxblncwMmOJN8uoSf9QGHF8SZjBp62e29Z9a1NWNBTG3Un9Z67d8xZqwC7J8C6TDC75LWqtux_tWCIhFTUEa7RBbYlpZp9apB44cfHSJiL6iu-HSYF0gByzNiDjwbvWE1c4/s1600/Mycobacterium-tuberculosis_pic.jpg


Sumber : http://pramareola14.wordpress.com/2009/12/04/mengenal-tuberkulosis-penyakit-infeksi-pembunuh-nomor-satu-bangsa-indonesia/


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghWdqkcffvLTLJbXDiE7VI0Eq7JcDr4x_7KJEgF2rs7AM87knTzPHbfodOrbKITj8xGgYKpanp2ZQF6oMm4h1dUYDOMtXJa5KzM9PkpaZ16CGzhtJLLuMq4BJKWqiWFMAuEuY-xxwEcaE/s320/MTBCDC.jpg


2.2       Host

Umur merupakan faktor terpenting dari Host pada TBC. Terdapat 3 puncak kejadian dan kematian ;
a.       Paling rendah pada awal anak (bayi) dengan orang tua penderita
b.       Paling luas pada masa remaja dan dewasa muda sesuai dengan pertumbuhan, perkembangan fisik-mental dan momen kehamilan pada wanita
c.       Puncak sedang pada usia lanjut (6).
Dalam prkembangannya, infeksi pertama semakin tertunda, walau tetap tidak berlaku pada golongan dewasa, terutama pria dikarenakan penumpukan grup sampel usia ini atau tidak terlindung dari risiko infeksi (6).
Pria lebih umum terkena, kecuali pada wanita dewasa muda yang diakibatkan tekanan psikologis dan kehamilan yang menurunkan resistensi. Penduduk pribumi memiliki laju lebih tinggi daripada populasi yang mengenal TBC sejak lama, yang disebabkan rendahnya kondisi sosioekonomi. Aspek keturunan dan distribusi secara familial sulit terinterprestasikan dalam TBC, tetapi mungkin mengacu pada kondisi keluarga secara umum dan sugesti tentang pewarisan sifat resesif dalam keluarga. Kebiasaan sosial dan pribadi turut memainkan peranan dalam infeksi TBC, sejak timbulnya ketidakpedulian dan kelalaian Status gizi, kondisi kesehatan secara umum, tekanan fisik-mental dan tingkah laku sebagai mekanisme pertahanan umum juga berkepentingan besar. Imunitas spesifik dengan pengobatan infeksi primer memberikan beberapa resistensi, namun sulit untuk dievaluasi (6).

3.   3    Environment

Distribusi geografis TBC mencakup seluruh dunia dengan variasi kejadian yang besar dan prevalensi menurut tingkat perkembangannya. Penularannya pun berpola sekuler tanpa dipengaruhi musim dan letak geografis (6).
Keadaan sosial-ekonomi merupakan hal penting pada kasus TBC. Pembelajaran sosiobiologis menyebutkan adanya korelasi positif antara TBC dengan kelas sosial yang mencakup pendapatan, perumahan, pelayanan kesehatan, lapangan pekerjaan dan tekanan ekonomi. Terdapat pula aspek dinamis berupa kemajuan industrialisasi dan urbanisasi komunitas perdesaan. Selain itu, gaji rendah, eksploitasi tenaga fisik, pengangguran dan tidak adanya pengalaman sebelumnya tentang TBC dapat juga menjadi pertimbangan pencetus peningkatan epidemi penyakit ini (6).
Pada lingkungan biologis dapat berwujud kontak langsung dan berulang-ulang dengan hewan ternak yang terinfeksi adalah berbahaya (6).


2.TRANSMISI TB PARU

Lingkungan hidup yang sangat padat dan permukiman di wilayah perkotaan kemungkinan besar telah mempermudah proses penularan dan berperan sekali atas peningkatan jumlah kasus TB. Proses terjadinya infeksi oleh Mycobacterium Tuberculosis biasanya secara inhalasi, sehingga TB paru merupakan manifestasi klinis yang paling sering disbanding organ lainnya. Penularan penyakit ini sebagian besar melalui inhalasi basil yang mengandung droplet nuclei. Khususnya  yang didapat dari pasien TB paru dengan batuk berdarah atau berdahak yang mengandung basil tahan asam (BTA). Pada TB kulit atau jaringan lunak penularan bisa melalui inokulasi langsung. Infeksi yang disebabkan oleh M. bovis dapat disebabkan oleh susu yang kurang disterilkan dengan baik atau terkontaminasi. Sudah dibuktikan bahwa lingkungan sosial ekonomi yang baik (1).
Penyebab tuberculosis adalah Mycobacterium Tuberculosis, sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4 um dan tebal 0.3-0.6 um. Yang tergolong dengan kuman Mycobacterium Tuberculosis complex adalah :
1.       M. tuberculosae
2.       Varian Asian
3.       Varian African I
4.       Varian African II
5.       M. bovis
Pembagian tersebut adalah berdasarkan perbedaan secara epidemiologi.
Kelompok kuman Mycobacteria Other Than TB (MOTT, atypical) adalah :
1.       M. kansasi
2.       M. avium
3.       M. intra cellular
4.       M. scrofulaceum
5.       M. malmacerse
6.       M. xenopi

Sebagian besar dinding kuman terdiri atas asam lemak (lipid), kemudian peptidoglikan dan arabinomannan. Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam (asam alkohol) sehingga disebut bakteri tahan asam (BTA) dan ia juga lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisis. Kuman dapat tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaaan dingin (dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan penyakit tuberculosis menjadi aktif lagi (1).
Di dalam jaringan, kuman hidup sebagai parasit intraselular yakni dalam sitoplasma markofag. Markofag yang semula memfagositasi malah kemudian disenanginya karena banyak mengandung lipid (1).
Sifat lain kuman ini adalah aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Dalam hal ini tekanan oksigen pada bagian apikal paru-paru lebih tinggi dari bagian lain. Sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberculosis (1).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar